From this Moment...

Daisypath Anniversary tickers

January 23, 2010

Samarinda - Day 2: Semen-semen....

@ 5.30 a.m WITA

Hoaammm...masih ngantug banget rasanya tapi harus cepet-cepet sholat subuh, mandi trus sarapan cos nanti jam 1/2 8 udah ada yang jemput buat meninjau proyek selanjutnya. Masih pegel rasanya kaki ini dan masih kekenyangan juga kayanya perut ini akibat "ulah" semalam, hehehe....

Yuk semangat! Tujuan berikutnya: Pabrik Semen ... I am coming :-)

Alhamdulillah letak proyeknya masih deket Palaran juga, so ga terlalu lama perjalanan yang harus ditempuh. Sumpah mati, aku bener-bener buta sama sekali soal (segala macem) pabrik. Jadilah aku cuman nimbrung aja kalo ada yang nanya-nanya atau menjelaskan sesuatu. Intinya yang aku tangkap siy pokoknya di pabrik ini, karena cuman buat packing aja, ya hanya menunggu semen jadi yang diangkut (kebetulan dari Makassar) dan sampe di sini lalu di jadikan semen curah atau di packing jadi semen sak atau karung itu (disesuaikan dengan kebutuhan customer). Pabrik ini punya pelabuhan sungai sendiri yang artinya setiap ada kapal yang mengangkut semen dari Makassar langsung merapat di pelabuhannya sendiri, dan semen itu di "blow" ke atas pake alat yang bentuknya mirip mainan jet coster atau niagara-gara di Dufan. Kaya gini niy bentuk alatnya...

hehehe..kok ada orangnya? Wahhh..alatnya jadi ga begitu jelas yah? (*maapkan kenarsis-an ku ini*)

Lalu setelah semen itu "diangkut" naik, dimasukkanlah ke dalam compressor untuk kemudian dituangkan (melalui mesin yang ada lubangnya) dalam bentuk curah, dan siap diangkut dalam truk molen atau truk penampung lainnya.

Nah, mesin yang warna biru itu tuh yang buat men-curah-kan si semen. Sayang pas aku ke sana memang sedang tidak produksi cos bahan baku dari Makassar ga dateng. Katanya siy supply bahan baku terhambat karena gelombang besar di selat Makassar, jadi kapal pengangkutnya dilarang berangkat sama si syah bandar di Makassar. Inilah yang menyebabkan krisis semen di Kalimantan (secara semua pabrik semen yang ada di sana ga bisa berproduksi karena bahan bakunya ga ada, terhambat karena cuaca). Di gambar juga keliatan dermaga pelabuhan sendirinya kan...itu yang buat kapal merapat kalau baru tiba.

Alat-alat di pabrik ini super duper rumit (*apalagi buat aku yang biasa kerja di balik meja*). Sampe-sampe aku masih amaze waktu salah satu bapak-bapak itu meragain alat-alat itu bekerja semua secara bersinergi. Ada urutan dan tata caranya lho...(*heheh, ya iyalah kalau ga bisa konslet!*), dan semuanya bisa difungsikan secara otomatis ataupun manual. MANTABS! Untuk memfungsikan semua alat itu ya harus pake generator (genset) karena pastinya kapasitas listrik PLN ga memadai, yang kalau dipaksakan bisa bikin satu kabupaten mati lampu, hehehe.... Aku ditunjukin kok genset dan ruang kontrol (otomatisnya), kaya gini niy.... Trus...lanjut kita ke ruangan berikutnya. Di ruang berikutnya aalah ruangan untuk mem-packing semen-semen yang sudah siap di pasarkan. Untuk kantongnya sendiri katanya diimpor dari Malaysia (*kenapa siy musti Malaysia?!?!?*), dan alat ini udah disetel otomatis 50 kg per kantong. Kalau isinya udah 50 kg, kantongnya langsungjatuh kebawah dan "dialirkan" secara otomatis pake roda berjalan dan dijatuhkan ke atas truk pengangkut yang sudah siap dibawahnya.

Hiyaaaa...rasanya cukup ah berkeliling pabrik ini. Kebetulan karena tidak sedang produksi ya akhirnya kita cuman bisa nanya-nanya seadanya aja, ga bisa langsung mengamati proses produksinya. Lets go, Pak...cabut! Tapi jangan lupa ya Pak, cari oleh-oleh dulu sebelum pulang ke Jakarta (*hihihi...tetep ini yang jadi tujuan utama*). Ow ya, sebelum sampe di tempat jual oleh-oleh, si bapak supir menyempatkan diri untuk berhenti di sebuah mesjid yang besar dan bagus banget!!! Ini mesjid terbesar di Kalimantan (katanya). Hohohoho...memang bagus bener lho...coba liat deh!

Sayang aku ga bisa foto di depannya cos kalo aku ikutan foto di depannya ujung atas kubah mesjidnya ga keliatan (*kali ini aku mengalah deh*).

Yes, selesai sudah perjalanan dinasku. Siap-siap menuju bandara di Balikpapan (*oh no...masih 3 jam perjalanan darat lagi niy!*). Alhamdulillah sampai di Balikpapan dengan selamat (*walopun supirnya ngebut mampus biar aku ga ketinggalan pesawat*), dan....ready to fly to Jakarta!

I love East-Borneo!

No comments:

Post a Comment